The Intro
My Tagboard
Credits!
| "Pa, Baca Kuat-2 Ya Ppa, Ayu Tak Dengar Wednesday, May 2, 2012 • Permalink • Add comment {1} Pada suatu malam Salleh, seorang eksekutif yang berjaya, seperti biasanya sedang sibuk mengkaji kertas-kertas kerja pejabat yang dibawanya pulang ke rumah, kerana keesokan harinya ada mesyuarat yang sangat penting dengan para pemegang saham.Ketika dia sedang asyik meneliti dokumen-dokumen dari pejabat, anak perempuannya, Rahayu datang mendekatinya, berdiri tepat disampingnya, sambil memegang buku cerita baru. Buku bergambar seorang peri kecil yang kiut, sangat menarik perhatian Rahayu, "Pa lihat"! Rahayu berusaha menarik perhatian ayahnya. Salleh menoleh ke arahnya, sambil menurunkan kaca matanya, kalimah yang keluar hanyalah kalimah basa-basi "Wah,. buku baru ya Ayu?", " "Ya papa" Rahayu berseri-seri kerana merasa ada balasan dari ayahnya. "Pa bacakanlah untuk Ayu" pinta Rahayu lembut, "Ayu... .. papa sedang sibuk sekali, jangan sekarang yah" sanggah Salleh dengan cepat. Lalu dia segera mengalihkan perhatiannya pada kertas-kertas yang berserakkan didepannya, dengan serius. Rahayu termangu sejenak, namun dia belum menyerah. Dengan suara lembut dan dengan sedikit kemanjaan dia kembali merayu "pa, mama cakap papa nak bacakan untuk Ayu" Salleh mulai agak jengkel, " Ayu!! papa sibuk, sekarang Ayu suruh mama baca ya ", " pa, mama sibuk, papa lihat gambarnya lucu-lucu", " Lain kali Rahayu, ke SANA!!!! papa lagi banyak kerja" Salleh berusaha memusatkan perhatiannya pada lembar-lembar kertas tadi, minit demi minit berlalu, Rahayu menarik nafas panjang dan tetap disitu, berdiri ditempatnya penuh harap, dan tiba-tiba Rahayu merengek lagi. "pa,.. gambarnya cantik, papa pasti suka", "RAHAYU!!!!!, PAPA KATA, LAIN KALI!!!!! " kata Salleh membentaknya dengan keras, Kali ini Salleh berhasil, semangat kecil Rahayu terkulai, hampir menangis, matanya berkaca-kaca dan Ayu bergerak menjauhi ayahnya " Iya pa,. lain kali ya pa?" Ayu masih sempat mendekati ayahnya dan sambil menyentuh lembut tangan ayahnya ia meletak buku cerita di pangkuan ayahnya "pa kalau papa ada waktu, papa baca kuat-kuat ya pa, supaya Ayu dapat dengar " Hari demi hari telah berlalu, tanpa terasa dua bulan telah berlalu namun permintaan kecil Rahayu tidak pernah dipenuhi, Buku cerita Peri Kiut, belum pernah dibacakan untuk dirinya. Hingga satu petang terdengar suara hentakan yang kuat ; "Baammmm!!" Beberapa orang jiran tetangga dengan histeria memberitahu bahawa Rahayu dilanggar kenderaan yang meluncur laju dihadapan rumah Salleh oleh seorang pemandu yang sedang mabok. Tubuh mungil Rahayu terpelanting beberapa meter, dalam keadaan yang panik, kedengaran suara ambulance dan dalam perjalanan menuju rumah sakit, Rahayu sempat berkata dengan begitu sayup " Ayu takut pa, Ayu takut ma, Ayu sayang papa mama " darah segar terus keluar dari mulutnya hingga ia tidak tertolong lagi ketika sampainya di rumah sakit terdekat. Kejadian hari ini begitu menggoncangkan hati nurani Salleh, tidak ada lagi waktu tersisa untuk memenuhi sebuah janji. Kini yang ada hanyalah penyesalan. Permintaan si buah hati yang sangat sederhana, pun tidak dipenuhi. Masih segar terbayang dalam ingatan Salleh tangan mungil anaknya yang memohon kepadanya untuk membacakan sebuah cerita, kini sentuhan itu terasa sangat bererti sekali, ",... papa baca kuat-kuat ya pa, supaya Ayu boleh dengar " kata-kata Rahayu terngiang-ngiang kembali. Petang itu setelah segalanya telah berlalu, yang tersisa hanya keheningan dan kesunyian hati, canda dan riang Rahayu tidak akan terdengar lagi, Salleh mulai membuka buku cerita peri kiut yang diambilnya dari longgokan mainan Rahayu di sudut ruangan. Bukunya sudah tidak baru lagi, sampulnya sudah usang dan koyak. Beberapa coretan tak berbentuk menghiasi lembar-lembar halamannya seperti sebuah kenangan indah dari Rahayu. Salleh menguatkan hati, dengan mata yang berkaca-kaca Salleh membuka halaman pertama dan membacanya dengan suara yang kuat, tampak sekali Salleh berusaha membacanya dengan kuat, Salleh terus membacanya dengan kuat-kuat halaman demi halaman, dengan berlinangan air mata. "Rahayu dengar papa baca ya" selang beberapa kata,.. hatinya memohon,.lagi "Rahayu.. papa mohon ampun nak" " papa sayang Rahayu " Seakan setiap kata dalam bacaan itu begitu menggores lubuk hatinya, tak kuasa menahan itu; Salleh bersujud dan menangis,..memohon satu kesempatan lagi untuk mencintai. P/s : Bz macam mana pun manusia , luangkan sedikit masa untuk yang tersayang :) Labels: Cerpen |